invidualis gaya baru

Mencapai sesuatu yang gemilang itu memang sangat keren dan membanggakan, namun bagaimana kalau kita mencapai sesuatu dengan mengorbankan dan memanfaatkan orang-orang lain? Hal inilah yang selalu tak bisa aku terima. Banyak orang saat ini yang suka mementingkan kepentingannya sendiri namun dengan memanfaatkan orang lain. Untuk melancarkan kegiatannya, mereka bergabung dengan berbagai organisasi atau kegiatan. Namun sering kali niatnya tidaklah tulus untuk berkontribusi. Tipe orang seperti ini lebih banyak memanfaatkan fasilitas yang didapatkan untuk kepentingan sendiri. Ini seperti model individualis gaya baru. Ketika organisasi atau orang-orang didalamnya membutuhkan bantuan, orang individualis ini pasti akan berusaha menghindari banyak tugas, namun akan mengusahakan dirinya tetap terlihat kontributif.

Tapi apa daya bahwa orang luar yang tak tau pastilah tetap memuja keberhasilannya. Dengan sangat bersemangat mendengar cerita sukses tentang dirinya. Padahal orang-orang yang dekat dengannya semakin lama semakin mangkel karena sudah mengetahui wajah asli dari orang tersebut.  Yang dirasakan mungkin hanyalah rasa kurang nyaman yang disebabkan oleh perubahan sikap oleh teman-teman dekatnya. Namun sepertinya tipe orang tersebut tidaklah begitu menyadari mengapa situasi tersebut bisa terjadi.

Seperti inilah situasi yang sering terjadi saat ini. Ketika semua mementingkan dirinya sendiri dengan memanfaatkan orang-orang lain. Kondisi lingkungan menjadi semakin buruk dan tidak ada perkembangan yang berarti. Orang – orang yang suka rela berkontribusi akan kelelahan karena harus menanggung beban akibat dari orang yang individualis. Apakah begini dunia berjalan? orang yang individualis dianggap hebat dan menjadi sukses tapi dibalik itu orang-orang baik dan setia terpuruk menanggung beban.